Sunday, November 20, 2011

Makalah utylitas tenaga kerja


STIE TDN 4.jpg
 
MAKALAH



UTILITAS TENAGA KERJA
© STIE TDN Makassar, Mei 2011




pixel-wave.jpg
 
 















DANIA (07.11-258)
KAHARUDDIN J (08.11-459)
MUH. BUDI SARTONO (08.11-468)


KATA PENGANTAR
Tidak ada kata yang dapat mengungkapkan rasa syukur penulis kecuali ucapan Alhamdulillahi Rabbilalamin atas segala limpahan rahman dan rahim-Nya sehingga makalah ini terselesaikan. Utilitas Tenaga Kerja adalah pembahasan utama dari makalah ini terkait pengertian, aplikasi dan manfaatnya. Kata utilitas atau dalam bahasa inggris biasa disebut dengan utility yang artinya pemanfaatan atau menggunakan sesuatu untuk dimanfaatkan, sedangkan dalam pengertian utilitas tenaga kerja secara umum, tenaga kerja dipandang sebagai aset sekaligus faktor produksi bagi perusahaan yang berfungsi sebagai motor penggerak utama manajemen. Tenaga kerja yang potensial sangat diharapkan keberadaannya baik itu untuk pekerjaan administrative hingga pekerjaan teknis maupun fungsi, sebaliknya tenaga kerja bermasalah hanya dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. dalam peranannya tenaga kerja sebagai perencana, pengorganisasi, pelaksana dan pengendali dalam perusahaan.
            Masih banyak hal yang penulis ingin tuangkan dalam makalah ini tetapi keterbatasan yang selalu membuat segala sesuatunya kurang sempurna, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca sesuai pepatah yang mengatakan bahwa “ilmu yang bermanfaat bagi orang lain lebih berarti dari segala harta yang kita miliki”.

Wassalam

Penulis











DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................              i
KATA PENGANTAR..................................................................................................              ii
DAFTAR ISI................................................................................................................              iii
BAB I
PENDAHULUAN.......................................................................................................              1
A.    PENGERTIAN UTILITAS TENAGA KERJA..............................................              1
B.     MANFAAT & PERANAN SDM....................................................................              1
1.      Manfaat.......................................................................................................              1
2.      Peranan SDM..............................................................................................              2
BAB II
APLIKASI UTILITAS TENAGA KERJA PADA PERUSAHAAN........................              3
A.    PENGGUNAAN..............................................................................................              3
1.      Perencanaan ................................................................................................              3
2.      Pengorganisasian.........................................................................................              3
3.      Pelaksanaan.................................................................................................              4
4.      Pengendalian...............................................................................................              4
B.     APLIKASI TENAGA KERJA PADA ORGANISASI PERUSAHAAN.....              5
1.      Tenaga kerja organik/ tetap.........................................................................              5
2.      Tenaga kerja kontrak...................................................................................              6
3.      Tenaga kerja atau outsourcing.....................................................................              6
4.      Tenaga kerja asing.......................................................................................              6
BAB III
PENUTUP....................................................................................................................              7
A.    KESIMPULAN................................................................................................              7
B.     SARAN.............................................................................................................              7





BAB I
PENDAHULUAN
A.    PENGERTIAN UTILITAS TENAGA KERJA
Kita mungkin sudah sering mendengar kata utilitas dalam kehidupan kita sehari-hari baik pada media maupun komunikasi dalam perusahaan. Utilitas atau dalam bahasa inggris biasa disebut dengan utility yang artinya pemanfaatan atau menggunakan sesuatu untuk dimanfaatkan.
Dalam pengertian utilitas tenaga kerja secara umum, tenaga kerja dipandang sebagai aset sekaligus faktor produksi bagi perusahaan yang berfungsi sebagai motor penggerak utama manajemen. Tenaga kerja ternyata memiliki dampak yang besar terhadap perekonomian suatu negara karena perannya dalam pembangunan, pembentukan serta kompensasi atas pemanfaatannya merupakan aset utama negara yang tak ternilai harganya.



B.     MANFAAT & PERANAN SDM
1.      Manfaat
Dalam dunia kerja, tenaga kerja atau SDM pada suatu perusahaan merupakan unsur utama dari manajemen yang kita kenal dengan istilah 6M. SDM berada pada puncak pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen mulai dari perencanaan sampai dengan pengendalian sehingga nilai tenaga kerja bagi sebuah perusahaan seperti yang telah dikatakan tadi bukan sebagai faktor produksi saja tetapi lebih dari itu tenaga kerja dipandang sebagai aset perusahaan. SDM yang potensial sangat diharapkan keberadaannya disebuah perusahaan di segala lini baik itu untuk pekerjaan administrative hingga pekerjaan-pekerjaan teknis maupun fungsi. Sebaliknya tenaga kerja bermasalah hanya dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Manfaat yang diperoleh perusahaan dari tenaga kerja adalah sebagai alat utama untuk mencapai tujuannya maka dari itu tenaga kerja haruslah dipelihara dengan baik karena sifat vital yang melekat pada keberadaannya.
                   
2.      Peranan SDM
Berbagai macam fungsi dan manfaat mengenai tenaga kerja telah kita bahas pada paragrah-paragraf sebelumnya tetapi berbicara mengenai peranan yang dibawa oleh tenaga kerja dalam sebuah perusahaan tidak lepas dari fungsi manajemen itu sendiri, yaitu sebagai perencana, sebagai pengonrganisasi baik pekerjaan maupun tenaga kerja itu sendiri, sebagai pelaksana dan sebagai pengendali dalam perusahaan. Peranan-peranan tersebut menisbikan tenaga kerja sebagai unsur utama dalam pelaksanaan manajemen karena apapun hasil kegiatan perusahaan yang ingin dicapai semua berawal dan berakhir pada tenaga kerja dan tenaga kerja dalam bentuk lainnya adalah manusia sebagai induk dari rantai kegiatan baik sebagai produsen maupun konsumen serta dalam pengertian pelaksanaan pekerjaannya memiliki tujuan kelompok dan tujuan individu.



















BAB II
APLIKASI UTILITAS TENAGA KERJA PADA PERUSAHAAN
A.    PENGGUNAAN
Pengelolaan SDM merupakan syarat mutlak untuk membangun sebuah perusahaan yang kokoh, baik dari segi kekuatan maupun dari segi keberlangsungan dan peningkatan yang berkelanjutan. Penggunaan SDM selalu terkait dengan empat hal utama dari fungsi manajemen, yaitu; perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendaliannya.
1.      Perencanaan
SDM dalam sebuah perusahaan tidak serta merta merupakan tenaga kerja siap pakai sehingga dibutuhkan perencanaan untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkannya seperti kerugian waktu pengerjaan, loss target, mutu tidak tercapai atau kerugian training yang tidak mendatangkan hasil efektif. Dalam perencanaan SDM kita perlu melihat beberapa hal yang menjadi landasan perencanaan itu sendiri, antara lain :
-          Target perusahaan terkait komitmen dan sistem yang akan digunakan,
-          Kemampuan financial perusahaan terkait kompensasi yang dapat diberikan,
-          Struktur organisasi terkait jumlah tenaga kerja dan jenjang karier,
-          Job specification dan Job description terkait penempatan dan efektif tas kerja SDM.
Sehingga tahapan-tahapan perencanaan SDM tertata dengan baik dan mengarah pada tujuan yang pasti dari perusahaan itu sendiri.
2.      Pengorganisasian
Selalu terdengar di telinga kita tentang pengorganisasian jika kita membahas tentang SDM tetapi kita mungkin masih kurang mendapatkan referensi tentang pengertian  kata tersebut. Dalam pengorganisasian, yang pada poin pertama telah disebutkan terkait dengan kuantitas tenaga kerja yang akan digunakan dan lebih mendetail lagi ke partisi bidang pekerjaan, pengarahan hasil-hasil kerja, target dan tujuan masing-masing bagian serta hubungan antar masing-masing partisi dalam usaha memenuhi tujuan organisasi atau perusahaan dan manfaat yang didapatkan untuk memenuhi tujuan individu SDM dengan penyediaan jenjang karir.
3.      Pelaksanaan
Merupakan tahap dimana perusahaan atau organisasi telah memulai kegiatan-kegiatan usaha untuk pencapaian tujuannya. Pelaksanaan selalu terkait dengan target, kinerja dan efektivitas kerja sehingga kebanyakan organisasi selalu membuat sasaran-sasaran antara dari hasil pengukuran efektivitas yang terjadi pada fase-fase waktu perjalanan menuju sasaran utamanya. Hamper seluruh kendala dan pengambilan keputusan oleh organisasi terjadi pada tahap ini karena tahap ini memberikan umpan balik terhadap kendala yang muncul dari rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebagai contoh, SDM yang ditempatkan dengan job spesifikasi yang sesuai ternyata masih harus mendapatkan unsur motivasi dan peningkatan kompetensi.
4.      Pengendalian
Tahap ini merupakan puncak dari fungsi manajemen yang selalu memberi evaluasi terhadap efektivitas pelaksanaan. Dalam konteks waktu, antara pelaksanaan dan pengendalian sulit dipisahkan keberadaannya karena berjalan beriringan terutama pada perusahaan-perusahaan yang telah menganut sistem standar internasional “ISO”. Dalam konteks ISO dikenal dengan istilah continual improvement atau perbaikan berkelanjutan sehingga antara pelaksanaan dan pengendalian/evaluasi terus dilakukan demi tercapainya sistem yang efektif dan mengarah pada pencapaian tujuan organisasi.

Dalam perusahaan pemanfaatan tenaga kerja dapat dilihat dari jenis maupun sifat pekerjaan yang diberikan, antara lain :
-          Pekerjaan administrative
Yaitu pekerjaan yang sifatnya membantu atau mengelola hasil-hasil pelaksanaan pekerjaan core operasional perusahaan atau tidak terkait langsung dengan produk/jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. contohnya Bagian Personalia, Bagian Keuangan, General Affair, dsb.
-          Pekerjaan teknis
Yaitu pekerjaan yang dinilai sebagai penunjang pelaksanaan produk/jasa output perusahaan dan mendampingi pekerjaan inti serta menunjang terlaksananya proses produksi barang/jasa dalam perusahaan. Misalnya bagian Engineering, bagian Packing, dsb.
-          Pekerjaan core operasional
Yaitu pekerjaan yang terkait langsung dengan produk/ jasa yang dihasilkan oleh perusahaan, misalnya bagian produksi untuk perusahaan produk, bagian Marketing untuk perusahaan jasa, dsb.
-          Pekerjaan Fungsi
Yaitu pekerjaan dengan kemampuan-kemampuan khusus yang harus dimiliki oleh SDM yang berada pada lini ini dan pekerjaannya hampir tidak terkait dengan core operasional, seperti Ahli Akuntansi, Auditor, Psikiater, Ahli lingkungan, dsb.

B.     APLIKASI TENAGA KERJA PADA ORGANISASI PERUSAHAAN
Dalam dunia kerja, tenaga kerja memiliki tingakatan dan jenis perlakuan yang diberikan kepada tenaga kerja itu sendiri, ini diakibatkan oleh kepentingan-kepentingan yang terjadi antara perusahaan, pemerintah, individu beserta kemampuan dan kebutuhan individu sebagai tenaga kerja. Tidak jarang terjadi konflik dalam aplikasi penggunaan tenaga kerja dalam perusahaan karena perang kepentingan seperti yang telah dijelaskan dimana tenaga kerja memiliki porsi yang besar dalam menanggung akibat buruk dari situasi tersebut, seperti penggunaan tenaga kerja lepas atau outsourcing yang muncul akibat perusahaan ingin mengurangi biaya-biaya perekrutan, jaminan sosial, fasilitas dsb, ini membuat  tenaga kerja merupakan aspek yang paling dirugikan.
Tuntutan ekonomi, pendidikan, keterbatasan kemampuan (skill), dan jenis pekerjaan juga mempengaruhi proses efektivitas tenaga kerja dalam perusahaan, sebagai contoh tenaga kerja dengan modal pendidikan SD-SLTP hanya digunakan sebagai tenaga kerja kasar atau buruh harian saja karena dianggap tidak memiliki standar kompetensi yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang lebih tinggi dan biasanya bayaran yang mereka terima juga sedikit dan status hubungan mereka dengan perusahaan hanya sebatas kontrak saja. Berikut ini beberapa jenis tenaga kerja terkait status hubungannya dengan perusahaan atau organisasi.
1.      Tenaga kerja organik/ tetap
Tenaga kerja ini merupakan individu yang dalam penilaian perusahaan telah dianggap memenuhi kriteria-kriteria perusahaan dan biasanya sangat dibutuhkan oleh perusahaan sehingga perusahaan mengikat hubungan kerja dan mengangkat tenaga kerja tersebut sebagai karyawannya. Tenaga kerja yang tergolong sebagai karyawan tetap oleh perusahaan haruslah dipenuhi hak-haknya sesuai peraturan perundangan yang berlaku seperti upah minimum, jaminan sosial, kesehatan dsb.

2.      Tenaga kerja kontrak
Jenis tenaga kerja ini dapat diartikan tenaga kerja yang tidak mempunyai hubungan tetap dengan perusahaan karena pertimbangan perusahaan yang melihat dari jenis pekerjaan yang menjadi porsi tenaga kerja ini biasanya tidak berlangsung secara kontinyu, bukan core produksi, atau pekerjaan yang bersifat proyek jangka pendek. Biasanya tenaga kerja ini tidak diberikan fasilitas setara dengan karyawan tetap, upah didasarkan atas satuan hitung waktu maupun hasil.

3.      Tenaga kerja atau outsourcing
Tenaga kerja ini adalah sebuah sistem provider tenaga kerja dimana pihak kesatu (tenaga kerja) bekerja pada lembaga penyalur tenaga kerja dan mempekerjakannya pada pihak ketiga (perusahaan) yang membutuhkan jasa tenaga kerja tersebut. Model ini menimbulkan pengurangan hak-hak tenaga kerja karena dan status pekerjaan mereka kapan saja dapat dikembalikan oleh pihak ketiga ke provider/penyalur tenaga kerja.

4.      Tenaga kerja asing
Penggunaan tenaga kerja ini cukup kompleks karena terkait budaya, politik dan tingkat upah yang diberikan. Sistem yang digunakan juga tidak sederhana karena terkait imigrasi, dan fasilitas standar yang harus diberikan kepada tenaga kerja tersebut haruslah minimal sama dengan apa yang di dapatkan di negara tenaga kerja tersebut berasal. Sebagai contoh seorang tenaga kerja dari eropa yang dipekerjakan di perusahaan Indonesia, maka perusahaan tersebut haruslah memberikan upah tenaga kerja tersebut sesuai standar upah dari negara tenaga tersebut berasal, fasilitas sesuai fasilitas yang di dapatkan di negaranya, serta jaminan keamanan imigrasi dari perusahaan selama tenaga kerja tersebut berada di perusahaan tersebut.






















BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Utilitas tenaga kerja merupakan sebuah polemik yang pembahasannya selalu mendatangkan masalah dan pemecahan baru. Telah banyak sistem ketenagakerjaan yang dilakukan untuk menunjang utilitas tenaga kerja tetapi masalah masih datang silih berganti, utilitas tenaga kerja masih bergantung pada kebijakan pemerintah dan perusahaan dan juga kemampuan ekonomi sebuah negara maka perlulah sebuah peningkatan kualitas SDM sebagai pondasi dasar tenaga kerja yang berkualitas sehingga nilai utilitasnya juga meningkat.
B.     SARAN
Untuk masa akan datang mungkin akan lebih baik jika utilitas tenaga kerja di Indonesia ditingkatkan dengan cara professional SDM yang merata di semua daerah karena masih belum meratanya pembangunan disetiap daerah maka perlu juga tindakan oleh pemerintah untuk meningkatkan taraf perekonomian masing-masing daerah di Indonesia. Penulis juga mengharapkan kedepannya sistem-sistem yang menjadi immune bagi tenaga kerja lebih seimbang porsinya dengan perusahaan.


0 comments:

Post a Comment

Silahkan tulis komentar anda

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut